Kucing kecil itu menggelapar di tengah jalan kampung yang kerap saya lintasi. Darah keluar dengan deras dari mulutnya. Kucing yang agak besar menyaksikan dengan cemas di sisi jalan. Pengendara motor yang melintas dengan kencang menabrak tepat di pangkal lehernya.
Saya terpaksa menghentikan kayuhan sepeda, lalu melihat kondisi kucing kecil tersebut. Lalu mengangkatnya dan memindahkan ke pinggir jalan yang lebih aman. Kucing kecil tersebut memang sedang berada dipenghujung hidupnya, tapi membiarkannya di tengah jalan dan kemungkinan terlindas pengedara kendaran bermotor lainnya tidak bisa saya bayangkan kengeriannya.
Dua jam sebelumnya, saat saya melintas jalan tersebut, kucing kecil tersebut tengah bermain dengan kucing yang agak besar. Keduanya bermain di pinggir jalan kecil tersebut. Sesekali bercandaan mereka mengajak keduanya ke tengah jalan, tapi dengan cepat keduanya kembali ke pinggir untuk menghindari kendaaraan bermotor yang melaju dengan cepat seakan jalan tersebut merupakan lintasan balap profesional.
Bisa jadi kucing kecil tersebut belum paham bahaya yang akan ditemuinya. Atau ia merasa itu jalan kecil yang seharunya pengguna kendaraan bisa menahan kecepatannya, sehingga bisa melihat dirinya dan kucing yang agak besar tengah bermain. Tetapi manusia selalu punya alasan untuk melaju dengan cepat bahkan di tempat yang sempit sekalipun.
Kucing kecil itu kini telah tiada. Umurnya singkat. Kucing kecil tersebut mati saat sedang bermain dengan kucing yang agak besar. Bisa jadi kucing kecil tersebut belum merasakan petualangan mencuri ayam di meja makan memanfaatkan lengahnya penghuni rumah. Bisa jadi juga kucing kecil tersebut belum sempat menghindar dari guyuran air panas dari penghuni rumah yang potongan ayamnya untuk makan siang diembatnya.
Setelah memindahkan kucing kecil tersebut saya langsung bergegas pulang ke rumah. Sepeda saya kayuh dengan cepat. Saya ingin segera pulang dan sampai ke rumah. Waktu menunjukkan jam 16.00 dan biasanya Rasyad, anak saya yang baru berumur 3 tahun tengah bermain dengan sepedanya. Saya khawatir dia tiba-tiba nongol dari gang rumah ke jalan kampung yang hanya berukuran 3 meter dan kendaraan bermotor tengah melintas dengan kencang.
Tidak ada komentar